Cerita Mistis Si "NONI" Dari Gunung Bawakaraeng

Cerita Mistis Si "NONI" Dari Gunung Bawakaraeng

Mt. Bawakaraeng
Cerita Mistis Gunung Bawakaraeng -Mungkin kebanyakan gunung di indonesia meemiliki cerita mistis tersendiri yang sampai saat ini melegenda dan sering diperbincangkan oleh pendaki gunung. Sama halnya dengan Gunung Bawakaraeng yang ada di Gowa Sulawesi Selatan dengan ketinggian 2830mdpl. Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpanan air untuk kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Bulukumba.

Bagi masyarakat sekitar kaki gunung bawakaraeng memliki arti tersendiri tentang gunung bawakaraeng ini yakni Bawa berarti MULUT dan karaeng berarti RAJA. Dahulu kala Gunung ini disebut sebagai tempat pertemuan para Wali dalam menyebarkan Agama Islam di Sulawesi Selatan. Kepercayaan tersebutlah yang membawa masyarakat setempat hingga dari berbagai daerah menasbihkan gunung ini sebagai gunung sakral dan setiap tahunnya sejumlah kalangan kerap melakukan sejumlah ritual pada waktu-waktu tertentu, begitu juga dengan melaksanakan Ibadah Shalat Idul Adha setiap tanggal 10 Zulhijjah dalam kalender Islam.Gunung ini merupakan salah satu yang terfavorit bagi para pendaki di sulawesi, hampir setiap pekannya ada yang mendaki di gunung bawakaraeng.
Idul Adha Di Gunung Bawakaraeng
Idul Adha Di Gunung Bawakaraeng
Di atas gunung ini juga tersimpan cerita mistis yang sampai saat ini masih sering diperbincangkan oleh para pendaki gunung bawakaraeng, yakni cerita tentang seorang wanita yang bernama “NONI” ditemukan tidak bernyawa menggantung di salah satu pohon Pos 3 gunung bawakaraeng. Menurut cerita, Noni semasa hidupnya sering mendaki gunung bersama dengan kekasihnya pada tahun 1970 atau 1980an hampir setiap pekan Noni mendaki Gunung Bawakaraeng karena sering mendaki di Gunung Bawakaraeng, Noni pun akrab dengan warga.

Noni dikenal warga setempat sebagai sosok yang ramah dan periang, Namun pada suatu hari Noni turun dari Gunung Bawakaraeng seorang diri wajahnya terlihat pucat dan sesekali melotot dan hanya terdiam, warga heran dengan perilaku noni yang tidak seperti biasanya. Berselang beberapa hari kemudian warga di kagetkan dengan ditemukannya Noni di salah satu pohon sudah meninggal oleh warga yang sedang mencari kayu di kawasan gunung bawakaraeng, lalu warga setempat baru menyadari bahwa ternya Noni yang turun dari gunung beberapa hari yang lalu adalah arwahnya.

Cerita tentang meninggalnya Noni di pos 3 gunung Bawakaraeng beragam yang kerap hinggap di telingan para pendaki Gunung Bawakaraeng, ada yang mengatakan sengaja mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya di pohon dan adapula bercerita bahwa ia dibunuh lalu sengaja digantung agar jenazahnya tidaka dimakan hewan buas. Namun, belum ada yang mengetahui secara pasti penyebab kematian noni hingga saat ini.

Dari beberapa cerita pengalaman yang telah mendaki gunung bawakaraeng, Hantu Noni sering menampakkan diri pada para pendaki, dalam ceritanya ia berparas cantik dan sering berbuat baik dan membantu para pendaki yang sedang dalam kesulitan, dan katanya pernah menuntun seorang pendaki yang tersesat menuju desa terdekat di kaki gunung Bawakaraeng.

Penduduk Lembanna juga sering bercerita kepada para pendaki, jika bulan purnama tiba, lalu angin tak berhembus kencang dan terdengar suara longlongan anjing sebaiknya jangan mendaki atau keluar tenda dulu karena pada saat seperti itu bisa bertemu dengan hantu Noni yang sering menampakkan wujudnya.

Selain cerita tentang hantu Noni, juga dikenal salah satu tempat dengan nama Pasar Hantu yang ada di antara Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompo Battang yang disebut sebagai “Pasar Anjaya”. Disarankan bagi pendaki agar tidak bermalam Lokasi tersebut karena akan menemukan hal-hal yang aneh seperti suara keramaian layaknya di pasar, tapi tak ada seseorang satupun yang nampak.
Load comments