Mapala UI Akan Menyelesaikan Ekspedisi Seven Summit Pada 2019

Mapala UI Akan Menyelesaikan Ekspedisi Seven Summit Pada 2019

Mapala UI Akan Menyelesaikan Ekspedisi Seven Summit Pada 2019 - Pada tahun 1972, tim pendaki Mapala UI menjadi tim sipil Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di Puncak Carstensz, puncak tertinggi di kawasan lempeng Australasia. Beberapa tahun berikutnya, menyusul empat puncak lain yang berhasil didakioleh tim Mapala UI, yaitu puncak Kilimanjaro (1983), McKinley (1989), Elbrus (1990) dan Aconcagua (1993). Namun pada saat itu tim pendaki Mapala UI menunda untuk meneruskan ekpedisi Ke Gunung Vinson Massif dan Everest karena musibah meninggalnya pendaki utama ekspedisi tersebut yakni Norman Edwin dan Didiek Samsu, dalam upaya pendakian Aconcagua, Argentina pada tahun 1992.

Setelah dimulainya ekspedisi Seven Summit di Puncak Carstensz, Papua pada tahun 1972, MAPALA UI akan menyelesaikan ekspedisi tersebut pada tahun 2019 mendatang, tepatnya di Gunung Tertinggi dunia yaitu Everest. Sebelumnya, tim Ekspedisi Vinson Massif Mapala UI berhasil menginjakkan kaki di puncak Gunung Vinson Massif (4.987 mdpl) yang merupakan puncak tertinggi benua Antartika, Minggu (6/1/2018) pada pukul 16.30 waktu Chile atau 7 Januari 2018 pukul 02.30 WIB.

(Depok, 15 Februari 2018) Dalam acara jumpa pers “Pencapaian Mapala UI Vinson Massif” di Sekretariat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Kampus UI, Salemba, Jakarta. Mapala Universitas Indonesia menyatakan akan segera menyelesaikan Seven Summits yang telah dimulai sejak 25 tahun yang lalu.

Mapala UI

Ketua Umum Mapala UI, Yohanes Poda Sintong, mengatakan, “Dalam gambaran kami, tahun 2019 adalah saat yang paling tepat untuk mempersiapkan pendaki Everest.” Dalam kesempatan tersebut, Yohanes juga menyatakan bahwa tantangan terbesar dalam perencanaan pendakian Everest ini adalah dana. Ia menyebutkan bahwa pendakian tersebut akan memakan biaya sebanyak kurang lebih Rp800 juta per pendaki. Meskipun begitu, Yohanes optimis akan mendapat bantuan dari pihak universitas.

Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Arman Nefi mengatakan pendakian Mapala UI ke puncak - puncak gunung tertinggi di tujuh benua merupakan sebuah prestasi yang telah lama ditunggu. "Untuk rencana pendakian Everest ini kita akan melihat seperti apa proposal disampaikan. Intinya kami melihat Mapala UI ini merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa terbesar di Universitas Indonesia dan sudah mempunyai prestasi. Insya Allah kami akan mendukung," ujar Arman. Menurutnya, pihak Universitas Indonesia akan berkoordinasi dengan dengan pihak Mapala UI untuk penggalangan dana kegiatan ekspedisi. Universitas Indonesia, lanjutnya, yakin kesulitan dana ekspedisi bisa terpecahkan bila dilakukan bersama.

Dalam jumpa pers tersebut dihadiri juga oleh Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Arief Budhy Hardono, dan dalam kesempatan itu ia mengatakan “Iluni UI melihat jelajah Mapala UI itu adalah hal yang membanggakan bagi Universitas Indonesia, karena Mapala UI memiliki sejarah. Mulai dari Soe Hok Gie yang menjadi inspirasi besar.” “Iluni tidak hanya wajib untuk mendukung alumni Mapala tapi juga anggota Mapala yang masih aktif agar nilai-nilai kebijaksanaan terus dijalankan oleh generasi yang saat ini ada,” jelasnya. “Saat ini, Iluni UI sedang membuat Museum UI. Perjalanan Mapala UI harus masuk dalam Museum yang kita buat,” lanjutnya. Selain itu, ia juga berpendapat kegiatan-kegiatan Mapala UI bisa kembali mengharumkan nama bangsa Indonesia di masa depan. Ia juga berharap, kegiatan petualangan Mapala UI nantinya juga akan melibatkan pemerintah.

Mapala UI

Semoga Mapala UI bisa menyelesaikan ekspedisi tersebut dengan baik dan aman, mari kita dukung dan Doa kan semoga tim yang telah terpilih untuk menyelesaikan Ekpedisi tersebut tetap diberikan kekuatan dan kesehatan oleh Sang Pencipta agar bisa mengakhiri ekpedisi tersebut dengan baik,
Load comments